Sistem kontrol suhu makanan MBG merupakan elemen penting dalam menjamin keamanan setiap hidangan yang diproduksi untuk Program Makan Bergizi Gratis. Pengaturan suhu yang tepat memastikan makanan tetap berada dalam zona aman sehingga bakteri tidak memiliki kesempatan berkembang.
Dengan pengendalian bersuhu stabil sepanjang proses produksi, makanan dapat dipastikan layak konsumsi sekaligus mempertahankan nilai gizi yang dibutuhkan siswa. Melalui penerapan sistem ini, risiko keracunan pangan dapat ditekan secara signifikan dan mutu hidangan tetap konsisten.
Pengaturan Suhu pada Tahap Penyimpanan Bahan
Tahap penyimpanan bahan merupakan fondasi utama dari sistem kontrol suhu makanan MBG. Bahan mentah seperti ayam, daging, ikan, telur, serta produk olahan protein memerlukan suhu rendah untuk mencegah pembusukan. Bahan-bahan tersebut ditempatkan dalam chiller bersuhu di bawah 5°C atau freezer di bawah –18°C untuk menjaga stabilitas mikrobiologis.
Sementara itu, sayuran segar membutuhkan ruang penyimpanan yang tidak terlalu dingin namun tetap stabil agar kesegarannya terjaga. Dapur MBG rutin melakukan pencatatan suhu penyimpanan setiap beberapa jam untuk memastikan tidak ada fluktuasi ekstrem. Dengan kontrol yang konsisten, kualitas bahan tetap optimal sebelum masuk tahap produksi.
Pengendalian Suhu Saat Proses Memasak
Proses memasak menjadi titik krusial pengendalian suhu karena menentukan keberhasilan inaktivasi bakteri berbahaya. Sistem kontrol suhu makanan MBG mengharuskan makanan berprotein mencapai suhu internal minimal 74°C agar aman dikonsumsi. Chef produksi dan staff dapur menggunakan termometer probe untuk mengukur suhu bagian terdalam makanan, bukan hanya permukaan luar.
Hal ini penting karena daging tebal atau olahan basah sering kali tampak matang dari luar padahal bagian dalamnya belum mencapai suhu aman. Setelah proses pemasakan selesai, makanan tidak boleh dibiarkan berada pada suhu ruang terlalu lama karena rentang 5–60°C merupakan zona bahaya pertumbuhan bakteri. Untuk menjaga keamanan, warming cabinet digunakan agar makanan tetap panas dan stabil sebelum dikemas.
Pengemasan dengan Standar Suhu Aman
Tahap pengemasan juga mengikuti prinsip sistem kontrol suhu makanan MBG. Makanan panas harus segera dipindahkan ke food tray insulated yang mampu mempertahankan panas lebih lama. Setiap tray diberi penandaan waktu untuk memastikan tidak melebihi durasi penyimpanan aman. Petugas produksi memeriksa suhu makanan sebelum penutupan wadah agar benar-benar sesuai standar. Bila suhu tidak stabil, pemanasan ulang dilakukan secara singkat sesuai SOP. Dengan mekanisme ini, makanan tetap berada dalam kondisi aman hingga siap dikirim ke sekolah.
Pengendalian Suhu dalam Proses Distribusi
Distribusi menjadi salah satu titik paling rawan dalam rantai penyediaan makanan. Oleh karena itu, kendaraan pengangkut dilengkapi box penghangat atau kontainer insulated untuk menjaga makanan tetap panas hingga tiba di sekolah. Pengemudi dan petugas lapangan memeriksa suhu secara berkala, terutama jika perjalanan memerlukan waktu lebih dari 15 menit.
Jika suhu mencapai batas minimum, penghangat tambahan segera diaktifkan. Sistem kontrol suhu makanan MBG memastikan setiap langkah distribusi mengikuti standar sehingga makanan tetap aman dikonsumsi.
Pengecekan Suhu oleh Sekolah
Setibanya di sekolah, Unit Kesehatan Sekolah melakukan pengecekan akhir menggunakan termometer khusus makanan. Pemeriksaan ini menjadi lapisan keamanan terakhir untuk memastikan suhu masih sesuai standar. Apabila ditemukan penurunan suhu atau aroma mencurigakan, laporan segera dikirimkan untuk menghentikan distribusi sementara.
Pusat alat dapur mbg menyediakan termometer terstandarisasi sebagai dukungan operasional agar pengawasan di sekolah lebih optimal.
Peran Satgas MBG dalam Pengawasan Suhu
Satgas MBG kabupaten/kota turut memastikan setiap dapur menerapkan sistem pengendalian suhu sesuai standar. Tim melakukan monitoring berkala dan menindaklanjuti temuan seperti peralatan tidak terkalibrasi, penyimpanan tidak stabil, atau kesalahan pencatatan suhu. Dengan koordinasi cepat, Satgas membantu menjaga konsistensi mutu makanan di seluruh wilayah.
Kesimpulan
Melalui penerapan sistem kontrol suhu makanan MBG yang menyeluruh, mulai dari penyimpanan, pemasakan, pengemasan, distribusi, hingga pengecekan di sekolah, keamanan pangan dapat terjamin. Dengan pengawasan yang disiplin, Program MBG mampu menyediakan makanan bergizi dan aman bagi seluruh siswa, sekaligus menjaga kualitas layanan secara berkelanjutan.



